10 Jenis Jamur Beracun yang Harus Anda Hindari


Jamur merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan juga multiseluler. tubuhnya yang terdapat benang-benang yang disebut hifa. Kata jamur sudah tidak asing lagi ditelinga kita, kita mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tubuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.

Jamur tumbuh banyak saat musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. Namun, jamur ini akan segera mati saat musim kemarau tiba. Terdapat beberapa ribu spesies jamur yang ditemukan di seluruh Amerika Utara. Diantara semua jamur, hanya sekitar 250 yang dianggap sangat beracun. Kecuali di Florida yang terlalu panas dan Arizona yang terlalu kering.

Banyak orang yang mengalami ketidaknyamanan dan kematian akibat mengkonsumsi jamur beracun. Kadang sering membingungkan untuk membedakan jamur morels yang lezat dengan false morels yang beracun. Membedakan jamur yang dapat dimakan dan beracun ini juga merupakan perbedaan antara hidup dan mati. Berikut ini merupakan cara membedakan mana jamur yang bisa dimakan dengan jamur yang beracun.

10 Jenis Jamur Beracun

1. Jamur Morchella


Morchella merupakan jamur saprofit yang tidak boleh dikonsumsi, jamur ini memiliki habitat di tanah kaya humus namun ada juga yang mengkonsumsinya semua tergantung cara pengolaan jamur tersebut dengan bentuk struktur daun yang sudah mati, dan batang pohon meranggas.

Beberapa karakteristik dari jamur ini adanya banyak cabang yang memiliki ruas ruas seperti sarang tawon atau lebah. Tubuh buah yang sudah matang bisa mencapai panjang 3-13 cm. Dalam siklusnya Morchella memiliki sklerotium yang membantu dalam menghadapi tekanan lingkungan yang kurang menguntungkan, seperti suhu rendah di musim dingin. Selain itu, sklerotium juga digunakan dalam kultivasi atau budidaya jamur itu untuk kebutuhan komersial.

Efek dari mengkonsumsi jamur morchella adalah rasa mual, pusing, serta diare. jamur ini berisi zat karsinogen yang bisa mengakibatkan kanker.

2. Destroying Angels 


Nama yang indah bukan jaminan jamur itu aman untuk dikonsumsi. Destroying angels adalah salah satunya dari jamur dengan nama yang indah ini tapi malah mematikan. Memiliki nama ilmiah Amanita virosa. Jamur ini biasa ditemukan di antara pepohonan, terutama di Pohon Beech, dengan kondisi tanah yang agar berlumut.

Jamur ini tumbuh dan berkembang pada bulan Juli sampai November. Efek samping setelah makan jamur Destroying angels beberapa jam setelahnya. Tak lama setelah dimakan, orang akan muntah, diare, dan sakit perut. Setelah itu, ketika merasa efeknya sudah hilang, beberapa hari kemudian orang tersebut akan meninggal karena gagal ginjal atau hati. Tak ada obat untuk Destroying Angels.

3. Podostroma Cornu-Damae


Jamur ini memiliki bentuk yang unik, berbentuk panjang dan berwarna orange atau merah seperti sayur wortel. Sudah ada banyak kasus yang melibatkan jamur Podostroma cornu-damae di Korea dan Jepang.

Jamur berwarna orange atau merah ini mengandung racun yang sangat mematikan bernama trichothecene mycotoxins. Siapapun orang yang memakan jamur ini akan langsung mengalami kegagalan di beberapa organ tubuhnya. Pdostroma cornu-damae bisa memberikan gejala seperti sakit perut, kulit mengelupas, rambut rontok, tekanan darah rendah, nekrosis hati, gagal ginjal parah, dan kematian.

4. Death Cap


Death cap banyak memakan korban di negara Inggris. Jamur ini masih termasuk genus Amanita yang berarti masih memiliki hubungan dengan Destroying angels. Nama ilmiah dari Death cap adalah Amanita phalloides. Efek samping dari Death cap juga sama dengan Destroying angels.

Beberapa jam setelah dikonsumsi, Death cap dapat mengakibatkan sejumlah efek seperti muntah-muntah, diare, dan rasa sakit perut. Ketika semua efek hilang dan mengira sudah akan sembuh, barulah efek mematikannya muncul. orang akan meninggal akibat gagal ginjal dan tidak ada obat untuk menyembuhkannya.

5. Phallus


Jamur ini bisa ditemukan di semua tanah lembab dan tidak terkena cahaya matahari. Warnanya kuning atau hijau. Batangnya berwarna putih. Bentuknya yang mirip alat kelamin pria yaitu dengan tudung yang tertutup. Jamur ini memiliki sisik dan cawan.

6. False Morel


False Morel dijuluki Human Brain Fungus karena bentunya yang mrip dengan otak manusia. Dari bentuknya yang sdudah mengerikanitu, seharusnya sudah menjadi peringatan bagi kita untuk tidak mengkonsumsi jamur ini.

Jamur dengan nama ilmiah Gryromitra esculenta, banyak ditemukan di Scandinavia dan Eropa Timur. Jamur ini sangat beracun apabila dikonsumsi dalam keadaan mentah. Butuh dimasak sampai racun yang terkandung dalam False Morel bisa berkurang. Racun yang terkandung dalam jamur ini adalah Gyromitrin, memakannya saat mentah mengakibatkan kerusakan hati, sistem saraf, dan ginjal. Selang beberapa jam kemudian akan mengalami muntah-muntah, diare, pusing, sakit kepala, dan lemah. Seminggu tak ditangani bisa berujung pada kematian.

7. Amanita Phalloides


Amanita Phalloides adalah salah satu jamur paling beracun dari semua jamur payung. Jamur ini menyerupai beberapa jenis jamur yang bisa dimakan, sehingga meningkatkan resiko keracunan. Racun yang terkandung pada Amanita dapat menyebabkan iritasi, rasa sakit yang parah, kerusakan pada mata dan kulit.

8. Autumm Skullcap


Jamur Autumm Skullcap memiliki nama ilmiah Galerina marginata, jamur mematikan ini adalah jamur yang cukup sering ditemukan di Australia dan di beberapa negara di belahan bumi Utara.

Galerina marginata masih memiliki zat racun yang sama dengan jamur Death cap yakni amatoxins. Jamur giling yang banyak diemukan di sekitaran kayu pohon yang sudah mati ini bisa memberikan kalian masalah serius apabila sampai termakan. Mulai dari diare, muntah-muntah, hypothermia, dan kerusakan hati. Apabila tak mendapatkan perawatan dalam waktu yang cepat, kematian adalah hal yang tak dapat dihindari.